Sejarah Desa Doda

28 November 2024

Administrator

Dibaca 68 Kali

Doda merupakan salah satu Desa adat yang berada dalam wilayah pemerintahan kecamatan Sarudu Kabupaten Pasangkayu Provinsi Sulawesi Barat.

Pada tahun 1924 Desa Doda masih berstatus perkampungan kecil dengan sebutan “Kampung Doda”. Penduduk pribumi pada zaman itu mayoritas penduduk yang bersuku Kaili dengan sebutan “Suku Kaili Sarudu” yang prioritas asli dari suku tersebut adalah masyarakat Kampung Doda, Kampung Tinangguli dan Kampung Bangga Bara.

Kata Doda berasal dari sebuah nama Pohon (Pohon Beringin) dalam bahasa daerah Sarudu yang artinya “Kesejukan, Keindahan dan Kedamaian”. Pohon Doda atau Pohon Beringin merupakan icon tersendiri yang menjadi ciri khas lambang kemasyarakatan di wilayah tersebut. Pada tahun 1968 Kampung Doda, Tinangguli dan Banggabara dibentuk menjadi satu Dusun yaitu Dusun Doda dalam wilayah pemerintahan Desa sarudu Kecamatan Pasangkayu Kabupaten Mamuju.

Seiring dengan perkembangan zaman, setelah pemekaran Kabupaten Mamuju Utara pada tahun 2004 dan menerbitkan salah satu Peraturan Daerah Kabupaten Mamuju Utara Nomor 9 Tahun 2007 tentang Pembentukan Kecamatan dalam Wilayah Kabupaten mamuju Utara. Berdasarkan Perda tersebut maka pada Tanggal 09 Bulan November Tahun 2007 dimekarlah satu Desa dalam wilayah kecamatan Sarudu yaitu Desa Doda. Adapun tokoh-tokoh pendiri Desa Doda adalah sebagai berikut :

Resmi Naso
Mustani M
Paulus
Ahyar
Abu Bakar
Tambo
Jaelang
H Dahlan
Talebo

Pemekaran Desa Doda dari desa induk (Desa Sarudu) berdasarkan luas wilayah dan jumlah penduduk yang sangat padat sehingga dalam pelayanan dan proses pembangunan infrastruktur sangatlah lambat dirasakan oleh masyarakat setempat. Sehingga atas dasar tersebut para tokoh masyarakat Doda berupaya mengatur pemerintahan sendiri melalui pemekaran wilayah atau Desa.

Jumlah Dusun dalam wilayah Desa Doda saat ini sebanyak Sepuluh Dusun yaitu sebagai berikut: